Bukittinggi – Barisan Polsek Kota Bukittinggi, Sumatera Barat amankan 3 orang pelaku juru parkir (jukir) berpenampilan preman yang diperhitungkan lakukan pungutan uang parkir ke warga secara paksakan.
Korban dari pemaksaan ini ialah seorang pelancong asal Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara yang memberi aduan secara langsung ke kepolisian wilayah di tempat, Minggu (29/6).
“Kita bukanlah berkeberatan bayar Rp 10 ribu, tetapi jika memang sama sesuai ketentuan yang berjalan dan ditata oleh Perda dan jawaban yang tidak menyenangkan dari J
ukir itu,” kata korban atas nama Defri.
Dia akui Jukir itu minta biaya di luar kewajaran keluarkan kata-kata kasar saat dia memarkirkan mobilnya di muka sebuah ruko pada keadaan tertutup di daerah Simpang Aur Kuning.
Tetapi, saat sebelum yang berkaitan tinggalkan kendaraannya, salah seorang juru parkir menghampirinya minta uang parkir dibayarkan di muka sejumlah Rp 10 ribu
Seterusnya Defri bertanya mengenai Perda retribusi parkir sebesar tersebut. Pertanyaan dari Defri itu justru dijawab kata-kata kasar, dan mendapatkan jawaban yang tentukan biaya parkir pada tempat itu ialah kuasa dari juru parkir.
Merasakan tidak nyaman dengan keadaan itu, Defri langsung memberikan laporan peristiwa itu ke Polsekta Bukittinggi mengenai pungli (pungutan liar) jukir tersebut.
Ada laporan itu, barisan Opsnal Polsek Bukittinggi di bawah kepemimpinan Bripka Hendri langsung ke arah lokasi yang diperlihatkan oleh Defri.
Tidak menanti lama, polisi langsung membekuk tiga juru parkir liar yang terdapat di seputaran Simpang Aur Bukittinggi tanpa perlawanan.
Menyikapi hal itu, Defri sebagai pengunjung ke Bukittinggi benar-benar menghargai dari perhatian barisan Polsekta Bukittinggi langsung menangani lanjuti laporan dan keluh kesah dari masyarakat, khususnya pengunjung.
Untuk seterusnya, kata Bripka Hendri, faksinya akan lakukan pembimbingan pada juru parkir yang terdapat khususnya di seputaran Simpang Aur.
” Selainnya ini perintah dari Kapolri untuk memberantas premanisme, kita berusaha membuat kenyamanan pada pengunjung ke Kota Bukittinggi, khususnya pada periode berlibur sekolah ini kali,” tandas Hendri.